Jumat, 09 September 2011

  • Hafalan Shalat Delisa

  • oleh Nurul Fatmawati
  • COVER BARU DELISA.indd
  • Judul                   : Hafalan Shalat Delisa
  • Penulis                : Tere-Liye
  • Tahun terbit        : November 2005
  • Cetakan ke         : XIII, Februari 2011
  • Penerbit              : Republika
  • Tebal buku          : 270 halaman
  •  
  • Siapapun pasti mengetahui bencana alam yang beberapa tahun lalu melanda Aceh. Minggu pagi, 26 Desember 2004. Menjadi salah satu bencana yang membuat seluruh dunia berduka. Gempa bumi yang disusul gelombang tsunami telah meluluhlantakkan kota Lhok Nga. Dengan latar belakang peristiwa itu Tere-Liye berhasil mengemasnya dalam novel Hafalan Shalat Delisa. Novel ringan dengan bahasa yang mudah dimengerti tapi mengandung makna sangat dalam.
  •  
  • Masih ingatkah kita kapan pertama kali belajar menghafal bacaan sholat? Masih ingatkah kita kapan pertama kali kita sholat dengan sempurna? Gerakan yang benar, bacaan yang baik, dan tentunya usaha untuk senantiasa khusyuk dari awal sampai akhir. Apakah pernah terpikir oleh kita ketika kecil dulu bagaimana sholat Rosulullah dan para sahabatnya? Adalah Delisa gadis kecil yang masih berumur 6 tahun, dengan janji hadiah kalung dan sepeda Delisa berusaha menghafal bacaan sholat dan melakukannya dengan khusyuk dan sempurna.
  •  
  • Delisa, bungsu dari empat bersaudara yang semuanya perempuan tinggal di kota Lhok Nga, Aceh. Hidup sederhana dan religius di rumahnya yang tak jauh dari bibir pantai. Umminya seorang penjahit sedangkan abinya bekerja di tanker perusahaan minyak internasional yang pulangnya hanya setiap tiga bulan sekali. Delisa dengan bantuan ketiga kakaknya –Aisyah, Zahra, Fatimah- berusaha menghafalkan bacaan sholat dan gerakannya. Meskipun pada awalnya Aisyah iri dengan hadiah sepeda dan kalung yang lebih bagus daripada miliknya, tetapi dengan tulus Aisyah malah membuatkan jembatan keledai untuk mempermudah Delisa menghafal. Kehidupan keluarga yang hangat dan saling menyayangi membuat Delisa tiba-tiba berkata “Delisa sayang ummi karena Allah” ketika usai jamaah sholat subuh, dan hal itu membuat seluruh anggota keluarga saling berpelukan dan menangis. Meskipun ternyata Delisa melakukan itu karena mengharap hadiah dari Ustadz Rahman, tetapi pernahkah kita melakukan itu?
  •  
  • Gadis kecil yang cantik dan cerdas ini sungguh akan membuat kita malu. Ketika mengaji dengan Ustadz Rahman dia mendapatkan pelajaran tentang khusyuknya sholat Rasulullah dan sahabatnya. Sehingga dia pun berkeinginan untuk sholat seperti para sahabat Rosulullah. Minggu pagi 26 Desember 2004, Delisa dan umminya dengan semangat berangkat ke sekolah untuk ujian praktik sholat di hadapan ibu guru Nur. Ujian ini menjadi amat penting bagi Delisa dan teman-temannya, apalagi ibu guru Nur juga akan memberikan piagam kelulusan bagi yang lancar dan benar bacaannya.
  • Tetapi nun jauh di tengah lautan, bumi bergolak menciptakan rengkahan yang memicu gempa bumi dan gelombang tsunami. Lingkungan rumah dan sekolah Delisa berada tidak jauh dari pantai. Saat itu adalah giliran Delisa maju untuk melaksanakan ujian praktik sholat. Delisa bertekad untuk sholat dengan sempurna, dengan bacaan yang benar dan tidak terbolak-balik seperti sebelumnya. Delisa berusaha khusyuk seperti sholatnya sahabat Rosulullah. Meskipun gempa terjadi dan membuat para orang tua panik, meskipun tangan Delisa berdarah terkena pecahan vas bunga yang jatuh karena gempa. Delisa tetap melanjutkan sholatnya tanpa berhenti sedikit pun. Ibu guru Nur pun juga tetap berada di samping Delisa demi melihat dan menyimak bacaan sholat Delisa. Tetapi bacaan sholat Delisa harus terhenti karena gelombang tsunami yang menghantam hingga membuat Delisa pingsan dan terseret arus terpisah dari ummi dan saudara-saudaranya.
  •  
  • Ada banyak makna dalam novel ini. Dicetak hingga 13 kali dan akan segera difilmkan, membuat novel Hafalan Shalat Delisa layak untuk dibaca semua kalangan. Beberapa kejadian dalam novel ini mengambil latar belakang luar negeri dan melibatkan orang-orang warga negara asing. Akan lebih menarik apabila percakapannya juga ditulis dalam bahasa Inggris atau sesuai bahasa negara yang dilibatkan. Tentunya untuk mempermudah anak-anak yang membaca perlu ditambahkan catatan kaki tentang arti percakapan tersebut.
  •  
  • Delisa memberikan pelajaran pada kita bagaimana seharusnya meniatkan ibadah kita. Delisa  mengajarkan keikhlasan menerima takdir Allah SWT. Delisa juga mengajarkan arti cinta yang sesungguhnya. Delisa, gadis kecil 6 tahun menjadi lebih dewasa oleh suatu peristiwa yang mungkin hanya sepintas lalu bagi kita.